Erick Thohir adalah salah satu figur publik paling berpengaruh di Indonesia dalam dua dekade terakhir. Ia dikenal sebagai pengusaha media, investor olahraga internasional, dan tokoh pemerintahan. Sejak 2019, ia menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kabinet Presiden Joko Widodo, dan sejak 2023 juga dipercaya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Baca juga : Kreatifitas Seni Pahat Batu Warisan Abadi
Baca juga : lika liku perjalan karier paris fernandes
Baca juga : Mabar Free Fire bagi Anak Dampak Nyata
Baca juga : Petualangan Mendaki Gunung Merbabu
Baca juga : Inovasi Perkebunan Pohon Mangga Berkualitas
Baca juga : jejak karier achmad jufriyanto
Kombinasi latar belakang bisnis, kepemimpinan organisasi internasional, serta perannya dalam transformasi perusahaan pelat merah menjadikan Erick Thohir sosok yang menonjol, baik di ranah domestik maupun global. Untuk memahami pengaruhnya, penting meninjau latar belakang keluarga, pendidikan, perjalanan bisnis, kiprah olahraga, serta strategi kepemimpinan yang ia terapkan di sektor publik
Latar Belakang Keluarga
Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970. Ia merupakan anak dari Mochamad Teddy Thohir, seorang pengusaha terkemuka yang pernah menjadi co-owner Astra International, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Ibunya, Edna Thohir, berasal dari Majalengka, Jawa Barat, dengan latar belakang etnis campuran Sunda dan Tionghoa.

http://www.junedoughty.com
Keluarga Thohir dikenal sebagai keluarga pebisnis dengan reputasi kuat di bidang investasi, pertambangan, hingga media. Saudara kandung Erick, Garibaldi “Boy” Thohir, adalah pengusaha sukses di bidang energi dan pertambangan, serta menjabat sebagai CEO Adaro Energy, salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia. Lingkungan keluarga yang sarat nilai kewirausahaan ini memberi fondasi bagi Erick dalam membangun karier bisnis dan kepemimpinannya.
Pendidikan
Erick Thohir menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan studi awal di Jakarta, ia melanjutkan ke Glendale Community College di California, kemudian meraih gelar Sarjana Seni (Bachelor of Arts). Ia kemudian melanjutkan ke jenjang pascasarjana dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari National University, California.

Latar belakang akademik di bidang bisnis manajemen memberikan dasar teoretis yang kuat bagi Erick dalam mengelola organisasi besar, baik di sektor swasta maupun publik.
Perjalanan Bisnis
Mahaka Group
Karier bisnis Erick dimulai pada awal 1990-an ketika ia mendirikan PT Abdi Bangsa pada tahun 1992, yang kemudian berkembang menjadi Mahaka Group. Mahaka bergerak di bidang media, broadcasting, dan hiburan.
- Media Cetak: Mahaka mengambil alih pengelolaan harian Republika pada 1993. Harian ini kemudian menjadi salah satu media besar yang identik dengan jurnalisme bernuansa Islami.
- Radio: Mahaka mengembangkan jaringan radio populer seperti Gen FM, Jak FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio.
- Televisi: Melalui JakTV, Mahaka melebarkan sayap ke sektor televisi lokal.
- Media Digital dan Event: Selain media tradisional, Mahaka juga aktif dalam penyelenggaraan event, iklan luar ruang, dan media digital.
Pada tahun 2010, PT Abdi Bangsa resmi berubah nama menjadi PT Mahaka Media Tbk. Dua belas tahun kemudian, pada 2022, perusahaan kembali melakukan rebranding menjadi Mahaka X, dengan visi menjadi ekosistem media dan hiburan yang adaptif terhadap perkembangan digital.
Diversifikasi Bisnis
Selain media, Erick terlibat dalam bisnis keluarga melalui Trinugraha Thohir (TNT Group). Portofolio bisnis TNT mencakup:

- Energi dan Pertambangan melalui kepemilikan saham di sektor batubara dan energi terbarukan.
- Industri Kuliner seperti restoran Hanamasa dan waralaba internasional Ya Kun Kaya Toast.
- Pariwisata dan Jasa termasuk bisnis perjalanan dan gaya hidup.
Strategi diversifikasi ini menunjukkan kejelian Erick dalam mengelola bisnis lintas sektor, sekaligus memperkuat basis finansial keluarga Thohir.
Keterlibatan di Dunia Olahraga
Salah satu keunikan Erick Thohir adalah keterlibatannya yang luas di dunia olahraga, baik di dalam negeri maupun internasional.
- Basket Nasional – Erick adalah pemilik klub Satria Muda Jakarta, salah satu tim basket paling sukses di Indonesia.
- Sepak Bola Internasional – Erick pernah menjadi pemilik klub DC United (Amerika Serikat), dan pada 2013 ia membuat sejarah sebagai pemilik mayoritas klub sepak bola legendaris Inter Milan di Italia. Meski kemudian melepas saham mayoritas kepada Suning Holdings Group, kiprahnya menempatkan nama Indonesia di kancah sepak bola global.
- Sepak Bola Nasional – Erick juga memiliki saham di klub Oxford United (Inggris) dan Persis Solo (Indonesia).
- Asian Games 2018 – Sebagai Ketua Panitia Pelaksana (INASGOC), Erick berhasil mengorganisasi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang dengan sukses, mengangkat reputasi Indonesia di mata dunia.
- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) – Erick menjabat sebagai Ketua KOI periode 2015–2019, memperkuat diplomasi olahraga Indonesia.
- Ketua Umum PSSI (2023–sekarang) – Sebagai ketua federasi sepak bola Indonesia, Erick mengusung visi transformasi manajemen sepak bola, peningkatan kualitas liga, serta target jangka panjang membawa Indonesia kembali ke Piala Dunia.
Karier Politik dan Pemerintahan
Erick Thohir mulai masuk ke ranah politik ketika dipercaya Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pada Pemilu 2019. Setelah kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, ia ditunjuk sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019.
Reformasi BUMN
Sebagai Menteri, Erick melakukan berbagai terobosan:

- Restrukturisasi dan Efisiensi – Ia merampingkan jumlah BUMN dengan mendorong konsolidasi, agar lebih fokus pada core business masing-masing.
- Penataan Rangkap Jabatan – Erick melarang direksi BUMN merangkap jabatan di perusahaan lain untuk menghindari benturan kepentingan.
- Transformasi Digital – Mendorong BUMN masuk ke era digital, termasuk layanan publik berbasis teknologi.
- Restrukturisasi Garuda Indonesia – Di bawah kepemimpinannya, Garuda menjalani restrukturisasi utang besar-besaran untuk menyelamatkan maskapai dari kebangkrutan.
- Program BUMN Go Global – Erick mendorong perusahaan pelat merah agar bisa bersaing di pasar internasional.
Isu dan Kritik
Meski mendapat apresiasi, Erick juga menghadapi kritik, antara lain:
- Dugaan Konflik Kepentingan terkait keterlibatan Mahaka Media dalam proyek BUMN.
- Kinerja BUMN tertentu yang dinilai lambat pulih meski sudah direstrukturisasi.
- Persepsi Publik mengenai orientasi bisnis keluarga yang bisa memengaruhi kebijakan kementerian.
Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Desember 2023, kekayaan Erick Thohir tercatat mencapai sekitar Rp 2,31 triliun. Kekayaan tersebut berasal dari bisnis media, investasi energi, kepemilikan klub olahraga, hingga aset properti dan keuangan lainnya.
Gaya Kepemimpinan
Erick Thohir dikenal sebagai pemimpin dengan pendekatan korporatis profesional. Beberapa cirinya:

- Berorientasi Hasil – Fokus pada target, efisiensi, dan pengukuran kinerja.
- Berani Ambil Risiko – Termasuk saat membeli Inter Milan atau merestrukturisasi Garuda.
- Diplomatis – Terlihat dari kiprahnya di dunia olahraga internasional dan kemampuannya membangun jaringan global.
- Adaptif – Dari media cetak ke digital, dari bisnis ke politik, Erick menunjukkan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.