Masalah sampah plastik telah menjadi isu global yang mendesak. Data United Nations Environment Programme (UNEP) mencatat bahwa sekitar 11 juta ton sampah plastik masuk ke laut setiap tahunnya, mengancam ekosistem dan kesehatan manusia. Di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan timbulan sampah plastik nasional mencapai 3,5 juta ton per tahun, dengan tingkat daur ulang di bawah 10%.
Kota Surabaya, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, menjadi pelopor inovasi dalam pengelolaan sampah plastik. Pada 28 April 2018, Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini meluncurkan program Bus Suroboyo, yaitu transportasi umum yang menerima sampah plastik sebagai alat pembayaran tiket. Program ini tidak hanya menawarkan solusi transportasi murah dan ramah lingkungan, tetapi juga menjadi strategi pengelolaan sampah yang kreatif dan berdampak nyata.

Jenis Sampah yang Diterima
Program ini fokus pada plastik sekali pakai yang umum beredar di masyarakat, yaitu:
Botol plastik ukuran besar (≥1 liter) → 3 botol = tiket 1 jam perjalanan.
Botol plastik ukuran sedang (<1 liter) → 5 botol = tiket 1 jam perjalanan.
Gelas plastik sekali pakai → 10 gelas = tiket 1 jam perjalanan.
Plastik yang disetorkan harus dalam keadaan bersih untuk memudahkan proses daur ulang dan menghindari kontaminasi.
Proses Penukaran :
Warga membawa sampah plastik ke halte atau langsung menyerahkannya kepada kondektur bus.
Kondektur memeriksa jumlah dan kondisi plastik, kemudian memberikan tiket.
Plastik yang terkumpul diserahkan ke fasilitas pengumpulan resmi milik pemerintah kota.
Sampah plastik dipilah dan dikirim ke bank sampah atau mitra daur ulang untuk diolah menjadi bahan baru.
Sistem Tiket dan Rute
Tiket berlaku untuk 1 jam perjalanan di semua rute Bus Suroboyo. Bus ini melayani rute strategis yang menghubungkan pusat kota, kawasan pendidikan, dan area perkantoran.
Tujuan Program
Mengurangi Sampah Plastik di Lingkungan
Dengan memberikan nilai ekonomis pada sampah plastik, masyarakat terdorong untuk mengumpulkan dan menyerahkannya, sehingga jumlah plastik yang berakhir di TPA dan sungai berkurang signifikan.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Program ini mengedukasi warga bahwa plastik memiliki nilai jika dikelola dengan benar. Pesan ini diharapkan mengubah perilaku konsumsi dan pembuangan sampah.
Mendorong Penggunaan Transportasi Umum
Dengan memberikan alternatif pembayaran yang unik, Bus Suroboyo mengajak warga beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, mengurangi kemacetan dan polusi udara.Dampak dan Pencapaian
Menurut data Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2022):
Rata-rata 6 ton sampah plastik berhasil dikumpulkan setiap tahun.
Tingkat partisipasi tinggi di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Masyarakat mulai terbiasa memilah sampah di rumah sebelum dibawa ke halte atau bus.
Secara internasional, Surabaya mendapat apresiasi melalui ASEAN Environmentally Sustainable City Award berkat keberhasilan program ini. Selain itu, beberapa kota lain di Indonesia seperti Denpasar dan Malang mulai mempertimbangkan konsep serupa.
Konsistensi Partisipasi
Di awal peluncuran, antusiasme masyarakat sangat tinggi, tetapi mempertahankan motivasi jangka panjang memerlukan kampanye dan insentif tambahan.
Pengelolaan Logistik Sampah
Proses pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi sampah plastik memerlukan sistem yang rapi dan biaya operasional yang tidak sedikit.
Keterbatasan Kapasitas Bus
Jumlah armada Bus Suroboyo masih terbatas sehingga belum dapat menjangkau seluruh wilayah Surabaya secara merata.

http://www.junedoughty.com
Ekspansi ke Moda Transportasi Lain
Konsep ini bisa diperluas ke angkot, kereta komuter, atau kapal penyeberangan, sehingga dampaknya lebih luas.
Integrasi dengan Sistem Bank Sampah Digital
Warga bisa mengumpulkan poin dari sampah yang disetorkan, kemudian menukarnya dengan tiket transportasi melalui aplikasi.
Kolaborasi dengan Industri dan UMKM
Perusahaan dapat ikut mendanai program ini sebagai bagian dari
Corporate Social Responsibility (CSR), sementara UMKM bisa memanfaatkan plastik daur ulang sebagai bahan baku produk kreatif.
Manfaat Jangka Panjang
Lingkungan Lebih Bersih
Jumlah sampah plastik yang dibuang sembarangan berkurang, kualitas sungai dan drainase membaik, dan risiko banjir akibat saluran tersumbat berkurang.
Peningkatan Kesadaran Ekonomi Sirkular
Masyarakat mulai memahami konsep bahwa sampah bukanlah limbah tak berguna, melainkan sumber daya yang dapat diolah kembali.
Pengurangan Emisi Karbon
Dengan lebih banyak warga menggunakan transportasi umum, polusi udara dan emisi gas rumah kaca dapat ditekan.
Program Tukar Sampah Plastik dengan Tiket Bus Suroboyo adalah contoh nyata inovasi perkotaan yang menggabungkan pengelolaan sampah dengan peningkatan layanan transportasi umum. Keberhasilan program ini terletak pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta.
Dengan manajemen yang baik, edukasi berkelanjutan, dan perluasan jaringan armada, konsep ini berpotensi menjadi model yang direplikasi di kota-kota lain. Lebih dari sekadar transportasi, Bus Suroboyo adalah simbol perubahan perilaku menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
baca juga : Pengangguran Banyak Orang Stres Meningkat!
baca juga : Manfaat Memancing Bagi Kesehatan
baca juga : Limbah Kain penghasiL uang?